Tulisan ini bermula dari rasa penasaran saya terhadap sebuah buku
tulisan seorang pelajar Madrasah Mu'allimin, rasa penasaran ini berawal dari
ditemukannya tanda tangan dan nama kakek di buku tersebut (kakek dari Ibu yang
tidak pernah saya temui sejak saya lahir karena beliau meninggal sebelum saya
lahir). Hal menarik apakah sehingga saya begitu tertarik dengan buku dan tanda
tangan tersebut? Alasan-alasan berikut akan sedikit menjawab ihwal pesona buku
tersebut muncul.
- Buku tersebut berjudl ‘ilmu faraid’ (tentang pewarisan dalam pandangan hukum Islam) yang ditulis dalam bahasa Indonesia, padahal disaat yang sama, tulisan sejenis lebih didominasi bahasa Arab. Hal ini menunjukkan kepiawaian penulis buku dalam menguraikan pokok permasalahan yang populer dalam bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa penulis buku tersebut menguasai dengan cukup baik bahasa ArabBuku tersebut ditulis oleh seorang pelajar Madrasah Mu'allimin (tentang Madrasah Mu'allimin lihat link berikut ..), untuk ukuran pelajar tingkat menengah/lanjut, tentu saja sangat luar biasa sekali dapat menulis sebuah buku
- Asal tahu saja, buku tersebut dicetak pada tahun 1939!, terdiri hanya belasan halaman, tulisan dalam bahasa Indonesia ejaan lama, beberapa kata arab dicetak dalam tulisan arab yang sangat bagus, untuk memudahkan pemahaman pembaca, buku tersebut dilengkapi dengan diagram!, bayangkan pembaca, pada tahun 1939, sudah ada penulis dikalangan pelajar yang membuat konsep diagram dalam sebuah tulisan berbentuk buku. Sekedar info, walaupun buku tersebut cuma terdiri <30 halaman, tetapi lebih banyak bila bandingkan dengan surat kabar harian yang pada waktu itu hanya terdiri atas 1-2 halaman saja.
- Buku tersebut dicetak oleh HB (Hoofbestuur_pimpinan pusat) Moehammadijah bagian Taman Poestaka, dan sekali lagi ini membuktikan bahwa pencetakan buku yang berbahasa Indonesia tersebut ternyata menjadi bukti kuat bahwa Muhammadiyah sudah tidak asing menggunakan bahasa Indonesia dikalangan pelajarnya. Jadi apakah masih ada yang meragukan komitmen Muhammadiyah dalam membentuk negara ini _buku tersebut terbit 6 tahun sebelum bangsa ini memproklamasikan kemerdekaannya?
- Selain fakta bahwa buku tersebut merupakan buku tertua yang pernah saya pegang, poin lain yang membuat rasa penasaran saya begitu kuat adalah mengapa kakek saya dapat memiliki buku tersebut, padahal kakek saya bukan alumni Madrasah Mu'allimin, bukan pula sosok yang berasal dari perkotaan (Kota Jogja)….
... (bersambung)
yaah itulah hidayah dari Allah,yg jelas kakek tersebut hatinya bersih hanya mencari ridha Allah coba renungkanlah surat Al Baqarah ayat 213.kira-2 begitu!!!
ReplyDelete